SIMALUNGUN-Sungguh memalukan di Era Kepeminpinan Bupati Simalungun Priode 2021-2025 dalam satu tahun terakhir Sampah Kerap Berserakan di Kota Touris Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara hingga membuat wisatawan tutup hidung saat melintas
Hal itu disampaikan sejumlah masyarakat Kota Touris Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun Marga Situmorang, Marga Manik, Harianja, Sinaga, Boru Purba dan salah seorang wisatawan di Ruang Terbuka Publik (RTP) Parapat, Jumat (27/9/2024).
Marga Manik menjelaskan dua tahun terakhir kepala daerah Kabupaten Simalungun dinilai tidak peduli dengan pariwisata di Kota Wisata Parapat khususnya tentang kebersihan dan saranan lampu penerangan jalan serta rambu-rambu lulintas.
"Kita melihat pendistribusian sampah dari sejumlah titik bak sampah yang ada tepi jalan utama dan arteri di Parapat kerap bertumpuk-tumpuk karena kontrak kerja tenaga kebersihan sepertinya sengaja di hapus Pememerintah Simalungun hingga situasi di Parapat tampak kumuh dan beraroma tak sedap, " ujar Manik.
Marga Situmorang mengatakan, bhawa pesona pariwisata yang pertama adalah tentang kebersihan lingkungan, jika sampah kerap berserakan, maka otomatis tamu akan enggan berkunjung atau jerah datang kembali dan yang lebih ironisnya lagi, sewaktu penyerah medali emas kepada para pemenang lomba sepeda Pekan Olahraga Nasional (PON) Kamis 12/09/2024) yang lalu, sampah menumpuk di area Ruang Terbuka Publik (RTP) Parapat hingga membuat sejumlah wisatwan menutup hidung sambil lewat, ”katanya.
Sementara itu, Marga Harianja megatakan, selain kota wisata kumuh akibat sampah yang berserakan, prasarana pengadaan lampu penerangan jalan di beberapa titik jalan arteri dalam Kota Wisata Parapat juga sangat minim hingga membuat situasi di malam hari sangat gelap.
Kata Harianja, selayaknya seluruh dalam kota wisata sudah terang benderang karena telah di tetapkan Presiden RI sebagai Kawasan Strategi Pariwasata Nasional (KSPN) Danau Toba."Hingga saat ini pengunjung tidak ada yang menikmati liburannya berkeliling ke destinasi wisata yang ada di Parapat pada malam hari karena gelap dan tumpukan sampah di mana-mana, " pungkasnya.
Selain itu, kata Harianja, prasarana rambu-rambu lalu lintasnya juga sangat minim karena tidak pernah dibenahi pemerintah daerah sehingga tak jarang wisatawan selalu salah arah jalan yang berlawanan dan sebagian pengendara keliru menuju objek wisata wilayah Kabupaten Toba karena rambu penunjuk jalan di perempatan jalan pintu masuk ke dalam Kota Parapat tidak ada.
"Kita menilai kepala daerah tidak mengerti dan memahami apa itu pariwisata serta bahkan tidak peduli terhadap kemajuan pariwisata, padahal pendapatan daerah sangat tinggi dari sektor pariwisata, " katanya.
Kita berharap pemimpin daerah terpilih ke depan memilki pengetahuan tentang kepariwisataan di Kota Wisata Parapat karena masyarakatnya dominan berprofesi sebagai berdagang, jasa pariwisata, perhotelan dan restoran, " tambah Sinaga
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
"Masyarakat Parapat mengharapkan Kepala Daerah terpilih 2024 di Kabupaten Simalungun ke depan mendukung pariwisata di Danau Toba, khususnya di Kota Wisata Parapat, Kecamatan Girsangsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun dan janga lagi seperti kepala Daerah sekarang ini, ”ujar Marga Sinaga didampingi warga lainnya.